JEJAK24JAM.COM | JAKARTA – Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” yang dibawakan oleh Band Sukatani menjadi perbincangan hangat di publik, Media, maupun Medsos, setelah video tersebut viral setelah klarifikasi nya muncul ke permukaan.
Divisi Propam Polri merespons dengan memeriksa anggota Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Tengah yang terlibat dalam klarifikasi tersebut. Mereka menegaskan , bahwa “Polri tetap terbuka terhadap kritik yang membangun”.
Diduga, personel band mendapat tekanan terkait atas lirik lagunya yang menyindir oknum polisi-polisi terkait pungutan liar.
Dalam pernyataan resminya di akun X, Jumat (21/2/2025), Propam Polri menyampaikan, “Kami memahami pentingnya kebebasan berekspresi dalam masyarakat demokratis dan berkomitmen untuk mendengarkan masukan dari masyarakat,” ungkapnya.
Namun, langkah klarifikasi yang dilakukan terhadap personel Sukatani justru memicu polemik. Sejumlah pihak mempertanyakan apakah ini bentuk penghormatan terhadap kebebasan berekspresi ataukah malah justru menjadi tekanan terhadap kritik.
Sementara itu, Polda Jateng telah memberikan penjelasan, bahwa ” klarifikasi dilakukan sebagai bentuk komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman,”ujarrnya.
Namun, pemeriksaan terhadap anggota Ditressiber tetap dilakukan demi menjaga transparansi dan akuntabilitas Polri.
Seperti di jelaskan dan dibuktikan dalam penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko bahwa “Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) ,menegaskan , jika pihaknya tidak anti kritik , pasca munculnya lagu berjudul “Bayar Bayar Bayar” tersebut,” jelasnya.
Bahkan, Mabes Polri mengumbar terkait acara yang pernah di gelar dan berisi kritikan untuk institusi Bhayangkara tersebut.
“Saya jelaskan kembali sebelumnya Bapak Kapolri sudah selalu menyampaikan bahwasanya institusi Polri yang modern salah satu syaratnya adalah “tidak anti kritik,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Sabtu ( 22/2/2025 ).
Kritik dan Dukungan dari masyarakat terus mengalir. Dan menjadi polemik , Apakah lagu “Bayar ,Bayar, Bayar ” benar-benar hanya sekadar kritik sosial, atau ada sesuatu yang lebih besar daripada itu!!
Narasumber Pewarta: Agus Chepy/Teguh. Editor Red : Egha.